HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERCOLOSIS PARU
Abstract
Latar belakang: Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia. Dalam 20 tahun World Health Organitation (WHO) dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya mengupayakan untuk mengurangi TB Paru. Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi menular yangdi sebabkan oleh infeksi menular oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. Penyakit ini apabila tidak segera diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian (Kemenkes RI, 2015). Data yang diperoleh berjumlah 56 orang. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, kelembababn, dan ventilasi secara simultan dengan Kejadian TB Paru. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analilitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 56 orang dengan menggunakan tehnik simple random sampling. Hasil: Dari hasil analisa diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan (ρ-value 0,010), kelembaban (p-value 0,007), dan ventilasi (ρ-value 0,00). Saran: Disarankan meningkatkan pendidikan formal dengan melakukan kerja sama dengan pihak Rumah Sakit, Klinik swasta dalam pengobatan penderita TB. Paru.
Kata kunci : TB Paru, Pengetahuan
Full Text:
PDFReferences
Ardiansyah. M. 2012. Medikal bedah untuk mahasiswa. Yogyakarta: Diva press.
Azwar, 2016 Pengantar Administrasi Kesehatan .Edisi ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara.
Brunner and Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 3. Jakarta : EGC.
Corwin., E.J. 2011. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Dinkes Prop Sumsel, 2015, Profil dinas kesehatan propinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
Depkes RI, 2010. Indonesia Sehat 2025, Cetakan Pertama, Dirjen Yanmed, Jakarta.
Doengoes, M.dkk. 2010. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
Dorland. 2012. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Fahmi, I. 2012. Implementasi Program Penanggulangan TuberkulosisDengan Strategi DOTS di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tesis, KMPKIKM, UGM. Yogyakarta.
Firdaus. 2010. Dilemanya sebuah rokok. Bekasi: CV.Rafa Aksara.
Francis, C. 2011. Perawatan Respirasi. Jakarta: Erlangga.
Hayati, A. 2011. Evaluasi Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Paru Tahun 2010-2011 Di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Depok. Skripsi. FMIPA UI. Jakarta.
Husaini, A. 2016. Tobat merokok rahasia dan cara empatik berhenti merokok.(S. Narulita, Penerj.) Jakarta: Pustaka Iman.
Indropo, 2016, Tuberculosis Diagnosis Therapie dan Masalahnya, Penerbit Ikatan Dokter Indonesia.
Jurnal Respirologi Indonesia, 2016. Pengobatan Tuberkulosis Yang dianjurkan WHO. Majalah Jurnal Respirologi Indonesia Vol. 16, No. 1, Hal. 18-21 Wibowo, Jakarta: Pulmonologi FKUI
Kartono, 2012, Pola Penyakit TB Pada Pasien Rawat Inap di RSUD KOJA. Majalah Kedokteran Meditek Vol. 13 No. 35
Lukman Ali, 2010, Buku Ajar Ilmu Medical treatment of Spinal Tuberculosis. Cermin Dunia Kedokteran.
Majalah Kedokteran Meditek. 2005. Indonesia adalah penyumbang kasus TB terbesar ketiga di dunia Jurnal Cetakan ke lima, Jakarta.
Mashudi, Sugeng. 2012. Buku Ajar Sosiologi Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jakarta : EGC.
Media litbang. 2010. Pengobatan jangka panjang yang teratur, takut minum obat yang terlalu banyak, adanya efek samping obat dan bosan minum obat Cetakan ke empat, Jakarta.
Mubarak, Wahit Iqbal & Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Naga, S. S. 2012. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta: DIVA Press.
Notoatmodjo, 2013. Metodologi Penelitian, Cetakan kedua, Jakarta: PT Rineka Cipta
DOI: https://doi.org/10.36729/jam.v4i2.220
Refbacks
- There are currently no refbacks.