FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24 – 60 BULAN
Abstract
Latar Belakang: Stunting pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrien selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Hal ini menimbulkan gangguan perkembangan fisik anak yang irreversible, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan motorik serta penurunan performa kerja. Berat badan lahir, status pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaru hiprevalensi stunting. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan berat badan lahir, status pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 24-60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Penyandingan Kecamatan Sosoh Buay Rayap Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2022. Metode: Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Penyandingan Kecamatan Sosoh Buay Rayap Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun pada bulan Januari 2022. Populasinya yaitu seluruh ibu yang memiliki balita usia 24 -60 bulan. Penelitian ini menggunakan metode observasi yang bersifat studi analitik dengan pendekatan case-control. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive samplingdengan jumlah 158 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan microtoise/pita meteran. Hasil: Analisis bivariat menggunakan uji chi-square pada variabel berat badan lahir didapatkan p-value=1,000, status ASI Eksklusif p-value=0,728 dan status imunisasi didapatkan p-value=0,327. Tidak ada hubungan antara berat badan lahir, status pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 24-60 bulan di Puskesmas Penyandingan Kecamatan Sosoh Buay Rayap Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2022. Saran: Semua pihak terkait agar berkolaborasi menerapkan kebijakan untuk mengurangi risiko stunting agar masyarakat mendapatkan pendidikan yang berkualitas, dan dapat memberikan asupan nutrien yang seimbang dan meningkatkan derajat kesehatan anak.
Kata Kunci: Stunting, Berat Badan Lahir, ASI Eksklusif, Imunisasi, Balita
Full Text:
PDFReferences
Agustia. (2018). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Tambang Poboya Lota Palu. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 2 (2): 59-62
Alfarisi, R., Nurmalasari, Y., & Nabilla, S. (2019). Status Gizi Ibu Hamil dapat Menyebabkan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Kebidanan Malahayati, 5(3)
Apriyanti, F., & Syahasti, M. F. (2021). Faktor Sosio Demografi dan Tinggi Badan Ibu dengan Kejadian Stunting di Desa Ranah Singkuang di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar. Jurnal Doppler, 5 (1)
Bentian, I., Mayul, N., & Rattu, A. J. (2015). Faktor Risiko Terjadinya Stunting pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Siloam Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara. Jikmu, 5(1)
Handayani, Sri., dkk. (2019). Hubungan Status ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Batita Usia 24-36 Bulan di Desa Watugajah Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Medika Respati, 14(4)
Hanum, N. H. (2019). Hubungan Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan. IAGIKMI & Universitas Airlangga, 78-84
Hastono, S. P. (2001). Statistik Kesehatan. Jakarta
Juwita, S., Andayani, H., Bakhtiar, Sofia, & Anidar. (2019). Hubungan Jumlah Pendapatan Keluarga dan Kelengkapan Imunisasi Dasar dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Pidie. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 2(4)
Kemenkes RI. (2015). Infodatin - Situasi dan Analisis Gizi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, pp. 1–7
Kemenkes RI. (2018). Infodatin-Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kesehatan
Kemenkes RI. (2015). Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Nova, M., & Afrianti, O. (2018). Hubungan Berat Badan, ASI Eksklusif, MP-ASI dan Asupan Energi dengan Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Lubuk Buaya. Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jurnal), 5(1)
Rahmatillah, D. K. (2018). Hubungan Pengetahuan Sikap dan Tindakan terhadap Status Gizi. Amerta Nutrition, pp. 106–112
Riskesdas. (2018). Pokok-Pokok Hasil Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/pdf)
Sativa, R., & Amelia, F. (2020). Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif TerhadapKejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang, 8(1)
Swathma, D., H, L., & R, T. (2016). Analisis Faktor Risiko BBLR, Panjang Badan Bayi Saat Lahir dan Riwayat Imunisasi Dasar Terhadap Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari. Disertasi Universitas Halu Oleo.
DOI: https://doi.org/10.36729/jam.v7i2.849
Refbacks
- There are currently no refbacks.