UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL PELEPAH PISANG AMBON (Musa x paradisiaca L.) TERHADAP TIGA BAKTERI PENYEBAB DIARE
Abstract
Latar Belakang: Telah dilakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol pelepah pisang ambon ( Musa x paradiasca L.) terhadap bakteri Bacillus cereusATCC 0057, Shigella dysentriae ATCC 11835, dan Vibrio cholerae ATCC 1403. Tujuan: Untuk mengetahui daya hambat yang terdapat didalam ekstrak pelepah pisang ambon terhadap bakteri penyebab diare. Metode: uji fitokimia pelepah pisang ambon mengandung fenolik, saponin, alkaloid, flavonoid dan steroid, uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol pelepah pisang ambon menggunakan metode difusi agar, dengan konsentrasi 12,5%, 15%, 17,5%, serta kontrol positif yang digunakan yaitu kotrimoksazol dan kontrol negatif etanol destilat. Hasil: penelitian menunjukan diameter zona hambat rata-rata dari bakteri Basicullus cereusATCC 0057sebesar 8,65 mm, 9,38 mm dan 13,17 mm.Shigella dysentriaeATCC 11835sebesar 8,15 mm, 9,92 mm dan 12,08 mm dan Vibrio choleraeATCC 1403sebesar 9,13 mm, 12,10 mm dan 13,40 mm. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol pelepah pisang ambon (Musa x paradiasca L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Bacillus cereus ATCC 0057, Shigella dysentri ATCC 11835 dan Vibrio cholereaATCC 1403. Aktivitass antibakteri paling besar yaitu terhadap Vibrio cholereaATCC 1403pada konsentrasi17,5% dengan diameter 13,40 mm dalam katagori kuat. Dapat memformulasikan dalam bentuk sediaan.Saran: Dapat menggunakan metode lain untuk pengujian aktivitas antibakteri seperti sumuran, dilusi dan bioautografi.
Kata kunci : ekstrak etanol pelepah pisang ambon, antibakteri, diare.
Full Text:
PDFReferences
Ajizzah,A. (2004). Sensitivitas Salmonella Tyhhimurnium terhadap ekstrak daun Psidium Guajava L.BIOSCIENTIAE. 1(1): 31-38.
Brooks, dkk. (2013). Jawetz, Melnick, & Adelberg’s mikrobiologi kedokteran (edisi 25 ). (buku Kedoteran EGC, Penerjemah.). Jakarta : EGC.
Dalimartha, S. (2005). Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar. Jakarta : : Penerbit Puspa Swara.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2011).Buku Saku Petugas Kesehatan : Lima Langkah Tuntaskan Diare edisi 2011. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Djamal, R. (2010). Kimia Bahan Alam : Prinsip-prinsip Dasar Isolasi dan Indetifikasi. Padang : Universitas Baiturahman.
Hermawan,A.(2007). Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (PiperbetleL.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcu saureus dan Escherichia coli dengan Metode Difusi .(Skripsi). Surabaya : Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga.
Kustiawan, A. (2017).Uji efektivitas zat antibakteri ekstrak pelepah dan batang pisang ambo (Musa paradisiaca Var.sapientum) terhadap pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus secara in-vitro. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada.17(2):519-524.
Rattanachaikunsopon, Pongsak. (2010). Contents and Antibacterial Activity Of Flavonoids Extracted From Leaves of Psidium guajava. Journal of Medicinal Plants Research. 4:393- 396.
Restiana, E., Khotimah, S., dan Fitrianingrum,I. (2016). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat pelepah pisang ambon (Musa paradisiaca Var.sapientum) terhadap Propionibacterium acnes. jurnal Cerebellum.2(2) : 422-433.
Riani, M. dkk. (2015). Kerasionalan penggunaan obat diare yang disimpan di rumah tangga di Indonesia.Jurnal kefarmasi Indonesia. 5(10) : 49-56.
Suriawiria. (1995). Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Angkasa.
Taufiq, S., Yuniarti, U., dan Hazar, S. (2015). Uji aktivitas amtibakteri ekstrak etanol biji buah pepaya (Carica papaya L.) terhadap Escherichia coli dan Salmonellab thypi.. Jurnal Posiding Penelitian SPeSIA Unisba
DOI: https://doi.org/10.36729/jam.v8i2.1100
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats