HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU RUMAH TANGGA DENGAN PERILAKU SWAMEDIKASI
Abstract
Latar Belakang : Swamedikasi yang tidak tepat dapat terjadi karena perilaku yang salah pada saat melakukan pengobatan secara swamedikasi. Perilaku manusia dipengaruhi oleh berbagai karakteristik. Perilaku ini menentukan masyarakat dalam melakukan swamedikasi. Tujuan: Mengetahui hubungan karakteristik ibu rumah tangga dengan perilaku swamedikasi di RT 02 RW 02 Kelurahan Air Lintang Wilayah Kerja Puskesmas Muara Enim. Metode : Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross Sectional.Sampel diambil total populasi yaitu ibu rumah tangga di RT 02 RW 02 Kelurahan Air Lintang Kabupaten Muara Enim yang berjumlah 40 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji statistic Chi Square. Hasil: Berdasarkan hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan perilaku swamedikasi dengan p value 0,008 < 0,05, ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu rumah tangga dengan perilaku swamedikasi dengan nilai p value 0,000 < 0,05, dan ada hubungan bermakna antara pekerjaan ibu rumah tangga dengan perilaku swamedikasi dengan nilai p value 0,032 < 0,05. Saran : Adanya sosialisasi mengenai swamedikasi terhadap masyarakat, adanya data khusus mengenai swamedikasi baik di Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.
Kata Kunci : karakteristik, ibu rumah tangga, swamedikasi
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik (2022) Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri. (https://www.bps.go.id/indicator/30/1974/1, diakses tanggal tanggal 28 Februari 2023).
Febrianti, W. (2019). Evaluasi Tingkat Pengetahuan Dan Rasionalitas Swamedikasi
Badan Pusat Statistik (2022) Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri. (https://www.bps.go.id/indicator/30/1974/1, diakses tanggal tanggal 28 Februari 2023).
Febrianti, W. (2019). Evaluasi Tingkat Pengetahuan Dan Rasionalitas Swamedikasi Dengan Karakteristik Masyarakat Dusun I Desa Telaga Suka Kecamatan Panai Tengah. IIstitut Kesehatan Helvetia, 51–52. http://repository.helvetia.ac.id/id/eprint/2461
Harahap NA, Tanuwijaya J. 2017. Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Panyabungan. J Sains Farm Klin. 2017;3(May):186-92.
Hidayati A, Dania H, Puspitasari MD, Farmasi F, Ahmad U,Yogyakarta D. 2017. Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas untuk Swamedikasi Pada Masyarakat RW Morobangun Jogotirto Berbah Sleman Yogyakarta. J . Manutung. 2017;3(2):139-49.
Ilmi, T., Suprihatin, Y., & Probosiwi, N. (2021). Hubungan Karakteristik Pasien dengan Perilaku Swamedikasi Analgesik di Apotek Kabupaten Kediri, Indonesia. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 17(1), 21. https://doi.org/10.24853/jkk.17.1.21-34
Kemdikbud, 2023. Pengetahuan (https://lmsspada.kemdikbud.go.id), diakses 15 Juli 2023
Sitindon, L. A. (2020). Perilaku Swamedikasi Pendahuluan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(2), 787–791. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.405
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Sugiyono, Bandung : Alfabeta.
Syafitri, I N, dkk. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Penggunaan Obat Parasetamol Rasional dalam Swamedikasi. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, vol. 4. No 1, Juli 2017.
Zulfa, F. N. (2021). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Swamedikasi Pada Masyarakat Di Kelurahan Baciro dan Kelurahan Terban Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 17.
DOI: https://doi.org/10.36729/bi.v15i2.1137
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.