HUBUNGAN ANTARA EFEK SAMPING OBAT ANTI TUBERCULOSIS (OAT) DAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PENDERITA TUBERCULOSIS (TB) PARU
Abstract
Latar belakang: Penyakit TB Paru telah menjadi masalah kesehatan yang paling utama di dunia. Berdasarkan data WHO, jumlah kasus TB Paru pada tahun 2015 yaitu 10,4 juta jiwa meningkat dari sebelumnya yaitu 9,6 juta jiwa. Kepatuhan terhadap pengobatan tuberculosis merupakan kunci dalam pengendalian tuberculosis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara efek samping OAT dan peran PMO dengan kepatuhan berobat pada penderita tuberculosis paru. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah semua penderita TB paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang pada tanggal 22 April- 20 Mei 2019 sebanyak 102 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penderita TB paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang sebanyak 51 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil: Distribusi frekuensi responden TB paru yang patuh berobat sebanyak 37 responden (72,5%), responden yang mengalami efek samping OAT rendah sebanyak 39 responden (76,5%), responden peran PMO baik sebanyak 34 responden (66,7%). Hasil uji chi square diketahui bahwa ada hubungan antara efek samping OAT (p value = 0,011) dan peran PMO (p value = 0,007) dengan kepatuhan berobat pada penderita tuberculosis paru. Saran: Diharapkan pihak rumah sakit dapat meningkatkan sosialisasi kepada pengunjung terutama pada keluarga dan penderita TB paru tentang pentingnya kepatuhan berobat sesuai dengan jadwal, serta dapat meningkatkan pemberian informasi seperti dengan mengadakan konseling atau penyuluhan kepada keluarga dan penderita TB paru serta memperbanyak poster-poster tentang penyakit TB paru.
Kata Kunci : Efek Samping OAT, Peran PMO, Kepatuhan Berobat, TB Paru
Full Text:
PDFReferences
Ali. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Siko Kota Ternate. Jurnal Universitas Sam Ratulangi
Depkes. (2012). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Dinkes Kota Palembang. (2017). Profil Kesehatan Masyarakat. Palembang: Dinkes
Kemenkes RI.(2017). Profi Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
Kemenkes, RI. (2011). Strategi nasional pengendalian TB di Indonesia 2010-2014. Jakarta: Dirjen PP & PL
Maulidya, Nur, Yulinda. (2016). Faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis (TB) Paru Pada Pasien Pasca Pengobatan di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Jurnal Universitas Negeri Malang
Pitters. (2018). Dukungan Keluarga dalam Hubungannya dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberculosis Paru di Puskesmas Ranotana Weru. Jurnal Universitas Sam Ratulangi
Prihantana, Anna. (2016). Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Tuberkulosis di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Jurnal Poltekkes Bhakti Mulia.
Rahmi, Nitari. 2013. Hubungan Tingkat Kepatuhan Penderita Tuberculosis Paru dengan Perilaku Kesehatan Efek Samping OAT dan Peran PMO pada Pengobatan Fase Intensif di Puskesmas Seberang Padang. Jurnal Universitas Andalas
Safri, Firman. (2013). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien TB Paru Berdasarkan Health Belief Model di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulsari Jember. Jurnal. Universitas Airlangga
Ulfah. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Pada Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal. Universitas Respati Indonesia
DOI: https://doi.org/10.36729/bi.v12i2.935
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.